Metode Pelaksanaan Pembangunan Dermaga File Sofcopy
Salam Rekan-rekan
semua pada kali ini kita akan membahas sedikit tentang Metode Pelaksanaan Pembangunan Dermaga. apa itu dermaga ? dan dermaga seperti apa yang akan kita uraikan dalam
metode pelaksanaan ini.
Dikutip dari wikipedia
Dermaga adalah tempat kapal ditambatkan di pelabuhan. Dermaga adalah juga tempat
berlangsungnya kegiatan bongkar muat barang dan naik turunnya orang atau penumpang dari dan ke atas
kapal.
Baca Juga Dan Download Gratis :
- Cara Mendapatkan Puluhan Juta Rupiah Sebulan Dengan AdmTeknis Proyek
- File Kumpulan Metode Pelaksanaan Dokumen Penawaran Tender Proyek
- Ilmu AdmTeknis Proyek Lengkap dengan sofcopy Bahan
- Usulan Teknis (USTEK) Pengawasan Untuk Konsultan
- Contoh Laporan Struktur Bangunan Gedung Lengkap Download pdf
- Contoh Form Laporan Harian Proyek Download langsung
- Metode Pelaksanaan Pekerjaan Gedung Struktur Bertingkat
- Cara Menghitung Back Up Data Volume Besi Tanpa Tabel Berat Dengan Akurat
Di
dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan bakar kapal, memasok kapal
dengan air minum, air bersih, dan mengatur saluran untuk air kotor/limbah yang akan diproses lebih lanjut di
pelabuhan.
Bagi yang mau Belajar Dari Dasar Cara Menghitung RAB Bangunan Bisa dilihat Video tutorial Dibawah ini :
Bagi yang Mau Belajar Cara membuat Dokumen Penawaran Tender bisa dilihat video Tutorial dibawah ini :
Ada
beberapa jenis dermaga dilihat dari sisi dan bentuk serta fungsinya.
Nah pada
kali ini kita akan menguraikan dermaga yang diperuntukkan bagi rakyat dalam hal
fungsi bongkar muat hasil nelayan dan proses kegiatan kapal nelayan. (docking).
Metode Pelaksanaan :
Bila rekan-rekan ini Sofocopynya dalam bentuk Word Download dibawah ini
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
Pekerjaan
Persiapan disini adalah meliputi pekerjaan Mobilisasi / Demobilisasi, relokasi
utilitas yang ada, dan penjaminan serta penjagaan mutu pekerjaan yang merupakan
pekerjaan tahap awal untuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan lainnya, Untuk
Menjaga mutu setiap tahapan pekerjaan akan dikerjakan sesuai dengan spesifikasi
teknis serta akan dites mutu dari hasil pekerjaan tersebut serta pengukuran
kembali dan survey, pekerjaan ini merupakan pengadaan sarana yang akan
mendukung pelaksanaan pekerjaan baik peralatan, tenaga manusia maupun tempat
pemondokan / Basecamp dan Bedeng. Mobilisasi Peralatan dilaksanakan sebelum
pekerjaan lain dimulai dan disesuaikan dengan kebutuhan peralatan sesuai dengan
jenis pekerjaan yang akan dikerjakan, Mobilisasi mencakup peralatan dan
Mobilisasi personil serta peralatan pendukung. Mobilisasi semua Personil sesuai
dengan struktur organisasi pelaksana termasuk para pekerja yang diperlukan
dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Mobilisasi dan pemasangan
peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum dalam Penawaran, dari
suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan dimana peralatan tersebut akan digunakan.
Untuk Manajemen Dan Keselamatan lalu lintas maka akan diatur dengan ketentuan
dan arahan yang berlaku, meliputi dengan penempatan petugas pengatur,
pemasangan rambu, dan pengalihan jalan sementara (Apabila diperlukan). Pada
Saat Seluruh Pekerjaan telah selesai maka akan dilakukan Demobilisasi yaitu
pengembalian Alat-alat kerja dan personil.
2. Pengukuran
Pada tahapan pekerjaan ini termasuk
untuk Pengukuran akan dilakukan kembali pengukuran awal (MC-0) apabila
dibutuhkan terhadap pekerjaan. Pengukuran diukur berdasarkan titik penentuan
sesuai dengan gambar rencana dan intruksi pengawas dan Owner, pengukuran
dilakukan dengan metode ukur menggunakan alat ukur manual dan alat ukur jarak.
Setiap dimensi dan ukuran gambar kerja akan disesuaikan dan disinkronkan
kembali dengan kondisi lapangan. Untuk pemasangan Bowplank dipasang dengan
jarak dan ukuran tertentu dengan menggunakan kayu sembarang serta paku kayu.
Pengukuran dan pemasangan bouwplank titik duga (peil + 00) ditentukan bersama -
sama Kontraktor dan Konsultan Pengawas dan Owner. Patok - patok berukuran
minimal 5/7 cm dan papan bouwplank 3/20 cm dengan panjang ukuran lebih dari 4 m
dan diambil dari kayu kualitas baik. Papan patok dipasang kayu keras dan tidak berubah posisinya, tanda
– tanda dan sumbu akan di pasang secara teliti dan jelas, dicat dengan cat
menie (Apabila dianjurkan).
3. Bangunan Direksi Keet dan Barak
Kerja
Untuk direksi keet, Barak kerja dan
los kerja akan dikoordinasikan dengan owner dimana letak yang boleh area
diigunakan, para pekerja akan membuat bedeng dan direksi keet dari komponen
kayu dan triplek di lokasi pekerjaan dengan ukuran sesuai dengan instruksi
Owner dan Pengawas Pekerjaan.
4. Papan Nama Proyek
Untuk papan nama proyek akan dilakukan pengesetan pada printing grafika dan akan diprint sebagai spanduk dan dipasangkan pada tiang kayu Penyangga dengan baik. Papan nama proyek dengan dimensi yang disesuaikan yang memuat tentang identitas proyek, terlebih dahulu dipasang sebagai tanda dimulainya pekerjaan. Untuk patok penunjuk arah akan dibuat dari kayu dan diberi tanda penunjuk arah. bentuk papan nama proyek dapat dilihat pada gambar berikut :
Papan nama proyek
biasanya berisikan tulisan :
1. Nama Pekerjaan
2. Sumber Dana
3. Nilai Pekerjaan
4. Nama Kontraktor
Pelaksana
5. Nama Konsultan
Pengawas
6. Nama Instansi
7.
Nama Consultant Perencana 8. Nama subtansi/ Dinas
5. Dokumentasi/Administrasi/As Built
Drawing
Pada
tahapan ini dilakukan proses administrasi meliputi surat menyurat, arsip file,
pelaporan setiap aspek pekerjaan baik laporan harian, mingguan, dan bulanan dan
juga Pelaporan progrees kemajuan pekerjaan dilapangan dan lain lain serta untuk
dokumentasi ialah dilakukan pengambilan foto untuk tahapan setiap pekerjaan
dilapangan pada masa pelakasanaan pekerjaan. Untuk As Built dan shoop drawing
dan gambar kerja lain yang diperlukan akan di buat oleh drafter dengan terus
berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Pengawas Dan Owner Pekerjaan.
II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
1. Galian Pelebaran Kolam Dan Galian
Sendimen Pendangkalan
Pekerjaan galian ini dilakukan oleh Alat Berat
(Excavator). Penggalian akan dilakukan menurut kelandaian, garis, dan elevasi
yang ditentukan dalam Gambar dan spesifikasi teknis Pekerjaan dan mencakup
pembuangan semua material/bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk
tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan organik dan bahan
perkerasan lama.
Berikut tahapan pekerjaan :
- Surveyor akan memeriksa area lokasi penggalian untuk penempatan start kaki Alat berat
- Surveyor dan para personil akan memberikan tanda atau patok wilayah yang akan digali
- Excavator menggali dengan kedalaman dan lebar galian sesuai dengan gambar kerja
- Selanjutnya excavator menuangkan material hasil galian ke dalam bak dumtruck
- Dump Truck membuang hasil galian atau ditempatkan pada area yang ditetapkan
- Surveyor akan memeriksa area lokasi penggalian untuk penempatan start kaki Alat berat
- Surveyor dan para personil akan memberikan tanda atau patok wilayah yang akan digali
- Excavator menggali dengan kedalaman dan lebar galian sesuai dengan gambar kerja
- Selanjutnya excavator menuangkan material hasil galian ke dalam bak dumtruck
- Dump Truck membuang hasil galian atau ditempatkan pada area yang ditetapkan
2. Timbunan Tanah Pilihan (
didatangkan )
Pekerjaan
ini meliputi pengadaan, pengangkutan, penghamparan tanah atau bahan berbutir
yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan Tanah timbunan
pilihan umumnya diangkut langsung dari lokasi pengambilan bahan ke permukaan
yang telah disiapkan pada saat cuaca cerah dan disebarkan. Timbunan akan
ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapisan yang
merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang
disyaratkan. Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis
akan dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Owner.
Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi dapat dilewatkan di
atas pekerjaan timbunan dan lajur yang dilewati harus terus menerus divariasi
agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
Berikut
urutan pekerjaan nya :
-
Whell Loader memuat material
pilihan ke dump truck di lokasi pengambilan Material
-
Selanjutnya Dump Truck
mengangkut ke lokasi pekerjaan dengan jarak quari ke lapangan
-
Tanah timbun dituang dan
dihampar pada area hampar dan Material tanah timbun diratakan
-
Material disiram air untuk kepadatan
-
Selama pemadatan sekelompok
pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan
alat bantu
3. Pekerjaan Cerucuk Bambu T=1 m' (
terpancang )
Berikut tahapan pemasangan cerucuk bambu :
-
Runcingkan bagian bawah ujung bambu agar mudah masuk ke dalam tanah
-
Pasang perancah atau platform dengan membentuk rangka agar dapat mudah
menekan kepala cerucuk untuk masuk ke dalam tanah
-
Ratakan bagian ujung cerucuk dan beri topi
-
Pukul cerucuk dengan alat pukul pada ujung atas cerucuk yang telah
dipasang topi sampai kedalam rencana kerja
4. Lantai Kerja Beton Cor t= 15 cm (
Kolom )
Metode
Pelaksanaan :
- Pekerja memeriksa area pengecoran lantai kerja
- Pekerja / Tukang membuat adukan beton cor untuk
lantai kerja
- Pekerja / Tukang Menuang dan menghampar beton cor
untuk area lantai kerja.
- Pengecoran dilakukan dengan merata dan ketebalan
sesuai dengan gambar kerja
Sebelum pondasi dilaksanakan, tanah dasar galian diberi
lapisan pasir urug dengan tebal sesuai gambar, dibuat secara rata (tidak turun
naik) dan selebar galian pondasi yang akan dipasang. Batu yang sudah dibelah
adalah sejenis batu yang kasar, berat. Tidak ringan dan porous. Bahan asal adalah
batu gunung/kali yang besar kemudian dibelah atau dipecah-pecah menjadi ukuran
normal menurut tata cara pekerjaan yang bersangkutan. Memenuhi Peraturan Umum
Bahan Bangunan Indonesia (PUBI- 1982). Adukan Pondasi batu kali 1pc : 4 ps,
lapisan paling bawah digelar diatas pasir urug. Tukang Batu akan memeriksa
ukuran batu gunung sebelum dipasang agar pemasangan bias seukuran dan rapi.
Tukang akan meletakkan/memasang batu gunung dengan metode susunan batu
mengikuti bentuk dalam gambar kerja, setiap lapisan batu gunung dalam susunan
akan diberi cor beton sebagai perekat dan pengunci susunan pasangan batu.
Pemasangan sesuai dengan ukuran-ukuran didalam gambar atau atas
petunjuk-petunjuk dari Direksi Lapangan. Batu dipasang saling mengisi
masing-masing dengan adukan lapis demi lapis, sehingga tidak ada rongga
diantara batu-batu tersebut dan mencapai masa yang kuat dan integral. Hasil
pekerjaan pondasi tapak harus benar-benar tegak lurus dalam arah horizontal dan
tegak lurus arah vertical.
Berikut urutan metode pelaksanaan :
-
Sebelum
pekerjaan pemasangan pasangan batu kali dimulai, terlebih dahulu dilakukan
pengukuran dengan menggunakan theodolith untuk mendapatkan level pasangan batu
kali
-
Tukang
Dan Pelaksana Lapangan memastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran
lebar dan kedalaman sudah sesuai gambar kerja.
-
Tukang
memasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.
-
Tukang
membuat adukan cor beton untuk pasangan pondasi batu kali.
-
Tukang
dan Pekerjan membasahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang.
-
Tukang
Batu memasang batu kali dengan menggunakan adukan cor beton yang merata mengisi
rongga-rongga antar batu kali dan menyusun membentuk seperti Gambar Kerja.
-
Tukang
memasukkan besi stik kolom pada susunan pasangan batu kali sebagai angker pada
titik-titik penempatan stik
-
Tukang
Batu memasang batu kali yaitu disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu
kali tidak mudah retak/patah dan berongga besar
-
Juru
Ukur mengecek elevasi pekerjaan pasangan
batu kali apakah sudah sesuai gambar kerja
-
Pekerjaan
akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar.
III.
|
PEKERJAAN BETON
BERTULANG
|
1
|
Pek. Tiang Kolom Uk.20/30 cm
|
2
|
Pek. Balok Bawah Uk. 20/25 cm
|
3
|
Pek. Balok Atas Uk. 20/40 cm
|
4
|
Pek. Cincin Beton Bertulang, Ø 110
cm, tinggi 80 cm, tebal 10 cm dan Ø 80 cm, tinggi 60 cm tebal 10 cm
|
Untuk item pekerjaan Beton Bertulang ini maka
dirangkum metode pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :
1. Pekerjaan Bekisting
a. Bahan :
- Multipleks 6, 9 dan 12 mm
- Kayu balok sembarang keras, Kayu
Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang
c.
Metode
-
Fabrikasi :
Bekisting untuk Pondasi, sloof,
kolom, balok sebelum diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi terlebih dahulu
di workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing. Sedangkan untuk plat lantai tidak perlu
difabrikasi di work shop. Ukuran dan bentuk akan dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop drawing yang
telah disetujui oleh Pemberi Tugas.
-
Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi
diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang sesuai dengan posisinya yang
tertera di shop drawing.
Bekisting dibuat kokoh, kuat, tidak
bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-kayu lepas, sampah-sampah dll.
2. Pekerjaan Pembesian
a.
Bahan :
- Besi beton
- Kawat beton
b. Peralatan :
- Bar Cutter , Caliper
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport / Mobil Crane
- Peralatan Tukang
c.
Metode
-
Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di
Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian & Bending schedule
disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian pembengkokan sesuai
Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender. Pekerjaan fabrikasi harus
dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli. Pengawasan pekerjaan ini perlu dilakukan
dengan ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak perlu. Besi-besi yang
telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah disediakan
terlebih dahulu, diberi label pada setiap jenisnya.
-
Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton
yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan. Pemasangan dilakukan sesuai
dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar besi harus dicheck dengan
benar, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan pembongkaran pasangan
besi. Tukang yang ahli dan berpengalaman diperlukan untuk menjamin kualitas
pemasangan.
3.
Pekerjaan Pengecoran
a.
Bahan :
- Semen Portland
- Kerikil
- Pasir
- Air
- Additive ( jika diperlukan )
- Bonding Agent
- Goni basah.
b.
Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete
mixer )
- Alat angkat/Lift barang
- Compressor
- Concrete vibrator
- Gerobak sorong
- Peralatan Tukang
c.
Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton,
harus dibuat mix design beton yang akan dibuat. Hal ini meliputi penyelidikan
Laboratorium terhadap bahan-bahan sesuai standar yang diminta spesifikasi,
antara lain PBI, ASTM, AASTHO, BS.
Setelah persiapan mix design
disetujui, dan diadakan uji campuran ( trial mix ) sudah berhasil, maka
material dapat diorder sesuai dengan yang telah disetujui oleh Pengawas/Pemilik
Proyek.
2) Pelaksanaan pengecoran beton.
Setelah besi dan bekisting terpasang
dengan sempurna, dilakukan pembersihan pada lokasi pengecoran dengan compressor
untuk menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil
pengecoran. Dengan menggunakan check list pengecoran, surat ijin pengecoran
diajukan kepada Pengawas. Setelah diadakan pengecekan oleh tim Pemberi tugas,
dan ijin pengecoran telah ditanda tangani, maka pengecoran dapat segera
dilaksanakan. Beton segar diangkut dan dituang dengan memakai alat tuang untuk dicorkan ke media cord an diberi
getaran agar merata pada setiap bekisting.
Secara umum cara-cara pengecoran
dibagi 4 :
1) Dengan talang langsung ( seperti :
Pondasi, Pile cap, Tie beam, dll. )
2) Dengan Concrete pump ( seperti :
Plat lantai & Balok, Dinding dll )
3) Dengan Tower crane ( seperti :
Kolom, dinding yg tipis dll )
4) Dengan manual ( seperti : kolom
praktis, balok praktis dll dengan vol. kecil )
Selama
pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi acuan maupun
perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting
roboh akibat tidak kokohnya bekisting dimaksud. Petugas vibrator melaksanakan
tugasnya secara kontinu pada beton yang dicorkan sesuai prosedur pemadatan
beton, ini dimaksudkan agar beton benar-benar padat, dan tidak terjadi keropos.
Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan menggunakan air sebagai
pelembabnya, baik disiramkan maupun diberi goni basah. Bekisting dapat
dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik.
5. Pembuatan Mal/ Bekisting Cincin
Beton Dari Kayu
c.
Metode
-
Fabrikasi :
Bekisting untuk cincin beton sebelum
diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi terlebih dahulu di workshop kayu,
dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing.
Sedangkan untuk plat lantai tidak perlu difabrikasi di work shop. Ukuran
dan bentuk akan dikerjakan dengan teliti
dengan mengacu pada shop drawing yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas.
-
Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi
diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang sesuai dengan posisinya yang
tertera di shop drawing.
Bekisting dibuat kokoh, kuat, tidak
bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-kayu lepas, sampah-sampah dll.
IV. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
1. Acian Balok Atas 1 PC : 4 PP .
Berikut metode pelaksanaan Acian :
a. Tukang membasahi permukaan pasangan area
acian sampai basah dan merata
b. Pekerja memaasang tarikan benang vertikal
dan horisontal untuk caplakan kepalaan.
- Cek tarikan benang
c. Tukang membuat kepalaan vertikal jarak 1 m’,
biarkan sampai kepalaan mengeras min ± 1 hari.
- Cek kepalaan dan sparing ME
d. Plester acian di antara kepalaan, lalu
ratakan dan padatkan dengan jidar alumunium mak. 3 m’.
- Cek plesteran
f. Acian
dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.
g. Ratakan dan padatkan acian menggunakan roskam
baja sampai benar-benar rata dan halus.
V. PEKERJAAN LANTAI BETON PADA JALAN
1. Beton cor Pada Jalan Dan Doking
Perahu
Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton,
harus dibuat mix design beton yang akan dibuat. Hal ini meliputi penyelidikan
Laboratorium terhadap bahan-bahan sesuai standar yang diminta spesifikasi,
antara lain PBI, ASTM, AASTHO, BS.
Setelah persiapan mix design
disetujui, dan diadakan uji campuran ( trial mix ) sudah berhasil, maka
material dapat diorder sesuai dengan yang telah disetujui oleh Pengawas/Pemilik
Proyek.
2) Pelaksanaan pengecoran beton.
Setelah besi dan bekisting terpasang
dengan sempurna, dilakukan pembersihan pada lokasi pengecoran dengan compressor
untuk menghilangkan kotoran-kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil pengecoran.
Dengan menggunakan check list pengecoran, surat ijin pengecoran diajukan kepada
Pengawas. Setelah diadakan pengecekan oleh tim Pemberi tugas, dan ijin
pengecoran telah ditanda tangani, maka pengecoran dapat segera dilaksanakan.
Beton segar yang telah ready dituang dengan memakai alat tuang untuk dicorkan ke media cord an diberi
getaran agar merata pada setiap bekisting.
- Pekerja memeriksa area pengecoran lantai kerja
- Pekerja / Tukang membuat adukan beton cor
- Pekerja / Tukang Menuang dan menghampar beton cor
- Pengecoran dilakukan dengan merata dan ketebalan
sesuai dengan gambar kerja
Selama
pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi acuan maupun
perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting
roboh akibat tidak kokohnya bekisting dimaksud. Setelah selesai pengecoran,
beton dirawat dengan menggunakan air sebagai pelembabnya, baik disiramkan
maupun diberi goni basah. Bekisting dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi
spesifikasi teknik.
VI. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Cat Tembok
Berikut metode pelaksanaannya :
a. Cek ,
apakah permukaan Dinding, Atau area yang akan dicat sudah
rata ?
b.
Jika
permukaan sudah rata, laksanakan pengecatan dasar
dengan alat bantu
pada bidang yang
luas & kwas
untuk bidang yang
sempit ( sulit
).
c.
Jika cat dasar tersebut sudah kering,
laksanakan pengecatan finish ( Jumlah
pelapisan cat sesuai
dengan Spesifikasi ).
d.
C e k , apakah pengecatan
finish tersebut sudah
rata ?
e.
Apabila sudah
rata, bersihkan cat- cat
yang mengotori bahan-bahan
/ pekerjaan lain
yang seharusnya tidak
terkena cat.
VII.
|
PENGADAAN DAN
PASANGAN LAMPU SOLAR CELL
|
|
Pengadaan dan pemasangan Lampu PJU
Solar Cell :
|
||
- Solar Panel 2 x 100 WP
Policristaline + Dudukan/ Braket
|
||
- MPPT Solar Charge Controler 20 A
|
||
- Battery VRLA 100AH/12V
|
||
- Lampu PJU Multi LED 40 Watt
|
||
- Box Battery
|
||
- Tiang Lampu PJU Pipa Galvanis
Bermotif tinggi 8 M
|
||
- Instalasi Kabel + Aksesoris +
Terpasang
|
Untuk pekerjaan ini akan dilakukan pengadaan
barang sesuai dengan spesifikasi teknis dan akan dipasang pada titik pasang
dengan baik. Untuk spesifikasi barang mengacu kepada spesifikas teknis yang
telah diberikan. Lampu ini dipasang opeh Tenaga terampil atau ahli dalam
elektrikal.
VIII
|
PEKERJAAN LAIN
- LAIN
|
1
|
Pengadaan dan Pasangan Bolder (
Pabrikasi Lokal )
|
Pada pekerjaan ini akan dilakukan pengadaan dan
pemasangan Bolder sesuai dengan spesifikasi teknis. Pemasangan dilakukan pada titik pasang. Barang yang dipesan akan
dikoordikasikan dengan Owner dan juga disesuaikan dengan spesifikasi teknis. Pada
saat pengecoran beton lantai akan dibuat dudukan atau tapak kedudukan bolder
dengan pengait baut. Pemasangan dilakukan dengan memasang baut baut yang
mengait antara bolder dan beton. Bolder dipsang dengan kedudukan dan titik
pasang sesuai dengan gambar kerja.
Setelah rangkai tahapan kerja selesai
dilaksanakan dan setelah pekerjaan dinyatakan selesai dan diterima oleh Owner
maka akan dilakukan Demobilisasi Seluruh komponen dan perangkat kerja.
*********
Nah bagi sahabat semuanya sekian dulu penjelasan dari admin apabila ada pertanyaan boleh ditanyakan pada kolom komentar, silahkan follow situs kita ini agar bahan berikutnya bisa langsung notif ke email sahabat semuanya. Tombol Follow (Ikuti) ada dibawah Halaman atau klik Tombol Subscribe pada Atas Halaman.
Yang mau bergabung dengan kita bisa gabung di grup telegram Civil Engineer Indonesia yang banyak suhu master Teknik sipil dalamnya silakan di Klik Disini
Sahabat Engineers yuk Gabung Sama Kita, Klik Dibawah ini :