Contoh Format Laporan Antara Konsultan Perencana Download Sofcopynya
Didalam
paket pekerjaan Konsultan yaitu Konsultan Perencana konstruksi maka ada laporan
yang harus disiapkan yaitu :
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Antara
- Laporan Akhir
Post
kali ini saya akan menyajikan contoh laporan Antara semoga bisa bermanfaat bagi
rekan-rekan semua, untuk lengkapnya bisa di download sofcopynya dibawah ini.
Baca juga sebelumnya Contoh Laporan Pendahuluan agar sinkron dengan laporan ini
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laporan
Antara Pekerjaan DED Pembangunan Mushalla/Rumah Ibadah Kawasan KIA Ladong ini dimaksudkan sebagai
monitoring pelaksanaan kegiatan perencanaan dan sebagai wadah koordinasi antara pengguna dan penyedia jasa.
Sehingga diharapkan melalui kegiatan ini diperoleh hasil perencanaan gedung pemerintahan yang sesuai dengan harapan dan visi misi pembangunan. Dan selanjutnya dapat menjadi acuan ataupun percontohan bagi perencanaan-perencanaan di dalam maupun di luar daerah.
Sebagai bagian dari serangkaian kegiatan-kegiatan Asistensi yang telah dilakukan dan penyampaian hasil desain awal serta studi terhadap penerapan saran-saran serta masukan yang didapatkan pada kegiatan asistensi.
1.1. Maksud, Tujuan dan Sasaran
Maksud :
Asistensi dilakukan sebagai tolak ukur kesiapan tim konsultan dalam melaksanakan pekerjaan ini, selain itu sebagai langkah awal untuk menghasilkan sebuah produk pra
rancangan yang baik dimana telah dilaksanakannya kordinasi dan pengembangan
input dan saran dari owner.
Tujuan :
ASISTENSI & PRESENTASI
1.
Kegiatan asitensi dan presentasi dilakukan untuk optimalisasi desain dan fungsi bangunan.
2.
Kegiatan Asistensi dan presentasi dilakukan setelah memasuki minggu
kedua dimulainya pekerjaan sesuai dengan capaian kerja pada
schedule rencana.
3.
Kegiatan Asistensi dilaksanakan konsultan perencana bersama
dengan owner pekerjaan dalam hal ini adalah Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh.
Konsultan yang diserahi pekerjaan ini wajib
menyediakan jasa-jasanya semaksimal mungkin untuk melaksanakan pekerjaan
sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang diinginkan dan sesuai dengan standard
yang berlaku
Sasaran :
Setelah dilaksanakan
asistensi dan diperolehnya berbagai masukan dan saran yang ada, maka
pelaksanaan pekerjaan perencanaan merupakan paparan atas hasil capaian pradesain
yang coba dituangkan oleh konsultan perencana melalui Laporan Antara. Sebagaimana
yang telah ditentukan
dalam Acuan Kerangka Kerja
(KAK), pada saat diserahkannya Laporan Pendahuluan maka diskusi harus dikembangkan
dengan kegiatan asistensi; konsultan akan terlebih dahulu melaksanakan kegiatan
asistensi bersama dengan PPTK Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Aceh.
Kegiatan asistensi ini dimaksukkan
sebagai tolak ukur kesiapan tim konsultan dalam melaksanakan pekerjaan
perencanaan, selain itu sebagai langkah awal untuk menghasilkan sebuah produk prarancangan
yang baik dimana telah dilaksanakannya kordinasi dan pengembangan input dan
saran dari owner.
1.1.
Lokasi
Kegiatan
Terkait tempat
pelasanaan Kegiatan Asistensi
ini dilaksanakan di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Aceh yang diikuti oleh konsultan dan PPTK Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh.
1.1.
Nama
Organisasi dan Satuan Kerja
Dalam
pekerjaan DED Pembangunan Mushalla/Rumah Ibadah Kawasan KIA Ladong sebagai :
Nama PA/PPK Pengguna Anggaran Pada Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Aceh (Bertindak sebagai
PPK) Pejabat Pembuat
BAB II
URAIAN
PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA
2.1.
Tanggapan dan Saran
Perihal
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja (Term of Reference) ini dimaksudkan untuk
memberikan koreksi dan untuk mengetahui tingkat kedalaman pemahaman terhadap
Kerangka Acuan Tugas oleh Konsultan, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan yang diharapkan oleh pemberi pekerjaan dan dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Dengan perencanaan
dan koordinasi yang terpadu dan berkesinambungan, diharapkan proyek berjalan
sesuai dengan semua ketentuan yang telah digariskan dan mencapai hasil akhir
sebagaimana yang telah ditargetkan, baik segi kualitas, waktu, biaya maupun
aspek-aspek lain yang berkenaan dengan proyek tersebut. Hal tersebut di atas sudah diisyaratkan
secara jelas dalam Kerangka Acuan Tugas, dengan penguraiannya secara
mendetail segala sesuatu yang harus dipenuhi Konsultan.
Setelah kami
mempelajari dan meneliti muatan-muatan yang terkandung dalam kerangka acuan
kerja (KAK) untuk pekerjaan ini, maka kami mencoba untuk memberikan beberapa
tanggapan yang berkenaan dengan isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) tersebut.
a) Tanggapan Terhadap Judul Pekerjaan
Judul pekerjaan yang ditetapkan adalah DED Pembangunan Mushalla/ Rumah Ibadah Kawasan KIA Ladong.
b) Tanggapan Terhadap Latar Belakang
Uraian yang dipaparkan dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) cukup memberi gambaran bagi konsultan untuk melaksanakan pekerjaan ini.
c) Tanggapan Terhadap Lokasi
Kegiatan
Lokasi kegiatan adalah di KIA – Ladong (Kabupaten Aceh Besar).
d) Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu
pelaksanaan Perencanaan ini diperkirakan 1,50 bulan kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah
Mulai Kerja. Sesuai jumlah tenaga ahli dan dana yang dianggarkan,
maka konsultan akan mengatur jadwal personil seefektif dan semaksimal mungkin
dalam arti Man-Month yang disediakan mencukupi baik jumlah maupun
kualifikasinya.
e) Tanggapan Terhadap Keluaran Hasil Pekerjaan
Keluaran yang
dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah laporan-laporan, berupa :
Ø Laporan Pendahuluan
Ø Laporan Antara
Ø Laporan Akhir
Ø Laporan Rencana Anggaran Biaya
Ø Gambar Rencana
Ø Spesifikasi Teknis
f) Dukungan dari
Perusahaan
Perusahaan
kami sepenuhnya akan mendukung pelaksanaan pekerjaan ini
dengan menyiapkan :
Ø Tenaga ahli sesuai kebutuhan berdasarkan KAK
Ø Kebutuhan finansial yang memadai untuk kelancaran
pekerjaan.
Ø Dukungan Administrasi
Ø Akomodasi & Peralatan Pekerjaan
Ø Sistem komunikasi dan lain-lain
g) Saran-saran
Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang diberikan sebenarnya sudah cukup jelas dan dapat
dipahami untuk diikuti dan dipedomani dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan,
sehingga Konsultan dapat memberikan pelayanan yang maksimal untuk pelaksanaan
Pekerjaan ini. Materi yang terkandung di
dalam kerangka acuan kerja secara jelas telah mencakup semua aspek kegiatan untuk mencapai sasaran proyek dan
sepenuhnya dapat dipahami. Sehingga konsultan dengan jelas memahami sepenuhnya
segala ketentuan, persyaratan dan tugas yang dimaksud, sehingga Konsultan berkesimpulan dapat melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan yang dimaksud dalam kerangka Acuan Kerja.
1.
Tanggapan dan
Saran Terhadap Personil/Fasilitas Pendukung dari PPK
a) Tanggapan Terhadap Kebutuhan Tenaga Ahli
Berdasarkan atas persyaratan yang diuraikan
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), konsultan memandang jumlah tenaga ahli yang
dibutuhkan cukup memadai baik dari segi jumlah maupun kualifikasinya dalam
melaksanakan pekerjaan ini.
Dari
sisi kebutuhan dan ketersediaan personil/Tenaga Ahli yang tercantum di dalam
KAK, telah mencukupi, baik dari segi jumlah, durasi dan kualifikasi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Konsultan akan menghadirkan
personil yang cakap dalam bidangnya agar dapat mempengaruhi hasil dan mutu
pekerjaan yang dilaksanakan. Hal ini dikarenakan Konsultan dapat memahami
dengan jelas akan target pekerjaan yang harus dicapai dengan mutu dan kualitas
maksimal, sehingga penempatan personil yang sesuai akan sangat berpengaruh terhadap
hasil tersebut.
b) Tanggapan Terhadap Fasilitas Pendukung
Kami sangat
menyadari bahwa anggaran untuk biaya pekerjaan sangat
tergantung dari persentase biaya fisik bangunan, sehingga Pengguna Jasa sudah
memaksimalkan segala biaya untuk pengadaan fasilitas pendukung bagi konsultan
dalam melaksanakan pekerjaan. Fasilitas pendukung yang disediakan antara lain :
Ø Biaya Survey
Kebutuhan
biaya survey telah memenuhi target pelaksanaan pekerjaan dengan terpenuhinya
kebutuhan akomodasi dan biaya lapangan bagi tim pekerjaan semasa pelaksanaan
survey.
Ø Biaya laporan Pekerjaan
Laporan
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab konsultan perencana telah sangat jelas
dipaparkan pada Kerangka Acuan Pekerjaan (KAK), namun kami dalam mata
pembayaran pekerjaan pelaporan tidak dicantumkan mengenai pembayaran atas
laporan Gambar Perencanaa, EE, RKS dan BoQ. Sedangkan keluaran pekerjan
(output) yang utama adalah adanya produk tersebut, namun demikian konsultan
memastikan dapat memenuhi semua laporan tersebut apabila dipercayakan menjadi
pelaksana pekerjaan.
Ø Fasilitas Pendukung Lainnya
Fasilitas
lainnya yang dibutuhkan dari PPK antara lain berupa dukungan administrasi,
yaitu: Surat Tugas, data teknis dan kebijakan yang diterapkan. Di samping itu, demi kelancaran pelaksanaan tugas, diperlukan dukungan teknis berupa
kemudahan koordinasi dan proses persetujuan terhadap sesuatu hal yang harus
diputuskan.
2.2.
Pendekatan Teknis Dan
Metodelogi
Pekerjaan ini merupakan kegiatan untuk menghasilkan Dokumen perencanaan untuk pelaksanaan pekerjaan DED Pembangunan Mushalla/Rumah
Ibadah Kawasan KIA Ladong Seperti yang
telah kami pelajari dari kegiatan-kegiatan yang diuraikan di dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK), kami dapat merumuskan tentang langkah-langkah pendekatan dan
metodologi yang paling efektif untuk diterapkan pada proyek ini. Hal-hal utama
tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut
:
1. Tidak hanya
memberikan semua jasa Perencana sesuai RKS tetapi juga mengusahakan dengan cara
sedemikian rupa diperoleh hasil yang terbaik.
2. Tidak hanya
melakukan perencanaan biaya kegiatan, tetapi juga mengusahakan kemungkinan bisa
diperoleh penghematan biaya kegiatan.
3. Tidak hanya
merencana pekerjaan, tetapi juga menciptakan metode-metode dan tehnik
penjadwalan untuk mendapatkan penghematan waktu.
4. Menitik
beratkan pada pelaksanaan program perencanaan mutu secara efektif.
5. Menjalin
kerjasama yang baik dengan Instansi Terkait dalam membantu memecahkan
masalah-masalah dan mendayagunakan struktur organisasi. cara umum dalam rangka
efisiensi dan efektifas waktu dan biaya pada pekerjaan ini, maka pengalaman yang lebih tinggi dari
yang disyaratkan diatas akan lebih di utamakan.
Untuk itu konsultan perencana akan
menyusun metode pelaksanaan pekerjaan. Metode penanganan pekerjaan yang
merupakan acuan kerja yang berisi tahapan pelaksanaan pekerjaan yang akan
dilaksanakan secara sistematis, agar tujuan pekerjaan dapat dicapai sesuai
dengan syarat teknis, administratif dan tepat waktu.
Untuk itu
metode penanganan pekerjaan ini disusun sesuai dengan ruang lingkup tugas dan
sasaran pekerjaan yang tercantum dalam kerangka acuan kerja dan pengalaman
konsultan dalam mengerjakan pekerjaan sejenis. Secara umum tahapan
metodologi yang dilakukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
1.
PENGUMPULAN DAN INVENTARISASI DATA
Tahapan pengumpulan data yang meliputi
beberapa tahapan pekerjaan antara lain:
a) Inventarisasi data primer maupun
sekunder pada lokasi yang akan dilakukan kegiatan perencanaannya. Data-data
yang dibutuhkan dalam invetarisasi antara lain:
-
Data
area lokasi rencana DED Pembangunan Mushalla/Rumah Ibadah Kawasan KIA Ladong.
-
Kapasitas
& luas rencana Bangunan Sarana Pelengkap
-
Model
dan spesifikasi Teknis serta ringkasan material yang akan digunakan.
-
Rencana
Pembangunan menyeluruh yang tertuang dalam kegiatan masterplan.
-
Ketersediaan
material dan suplay material dari daerah sekitar.
b) Membuat sketsa lokasi ,peletakan
instalasi/jaringan serta fasilitas penunjang lainnya-bila ada.
c) Pengamatan terhadap prasarana dan
sarana bangunan yang telah ada serta
pengamatan terhadap kemampuan pelayanan dari sarana dan prasarana tersebut.
d) Melakukan konsultasi pada dinas yang
terkait khususnya mengenai
aspirasi yang ada yang akan dijadikan dasar bagi pemilihan rencana tindakan.
Adapun data yang diperoleh dalam
perkerjaan ini meliputi dua jenis yakni:
a) Data Sekunder
Pengumpulan data
tidak hanya dilakukan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan bangunan rencana, namun menyinggung pula kondisi lapangan di sekitar
wilayah pembangunan dengan memperhatikan kondisi existing wilayah yang akan
dibangun. Data sekunder yang dibutuhkan antara lain:
·
Data Topografi,
Kegiatan
yang dilakukan adalah pengumpulan data peta topografi yang sudah ada. Peta
topografi yang dikumpulkan harus menampilkan kondisi tata guna lahan pada
daerah studi, dimana kondisi tata guna lahan akan berpengaruh terhadap laju
erosi, kecepatan aliran permukaan dan daya infiltrasi. Proses pemetaan
topografi sendiri adalah
proses pemetaan yang pengukurannya langsung dilakukan di permukaan bumi dengan
peralatan survei teristris. Teknik pemetaan mengalami perkembangan sesuai
dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan perkembangan peralaatan ukur
tanah secara elektronis, maka
proses pengukuran menjadi semakin cepat dengan tingkat ketelitian yang tinggi,
dan dengan dukungan teknologi GIS maka langkah dan proses perhitungan menjadi
semakin mudah dan cepat serta penggambarannya dapat dilakukan secara otomatis.
Untuk lebih lengkap nya silahkan download
sofcopynya
Nah bagi sahabat semuanya sekian dulu penjelasan dari admin apabila ada pertanyaan boleh ditanyakan pada kolom komentar, silahkan follow situs kita ini agar bahan berikutnya bisa langsung notif ke email sahabat semuanya. Tombol Follow (Ikuti) ada dibawah Halaman atau klik Tombol Subscribe pada Atas Halaman.
Yang mau bergabung dengan kita bisa gabung di grup telegram Civil Engineer Indonesia yang banyak suhu master Teknik sipil dalamnya silakan di Klik Disini
E-Book Kumpulan File Dokumen Penawaran Tender Proyek
|