Persamaan & Perbedaan Tukang Bangunan Dengan Pelaksana Teknik Sipil
Pelaksana
Teknik Sipil & Tukang Bangunan
Setiap manusia punya keterbatasan dalam kemampuan baik Otot Maupun dalam Kepandaian
Sahabat
Engineers, pernahkah sahabat mendapat pertanyaan dan pernyataan bahwa lulusan
Teknik Sipil itu sama dengan Tukang Bangunan ?
Kalau
Admin Pernah dan Banyak Pertanyaan Seperti itu.
Nah
bagaimana cara menjawabnya ?
Sepertinya
itu pertanyaan yang tidak perlu kita jawab dengan ilmiah. Karena sejatinya yang
bertanya itu masi kurang jauh perjalanan ilmu pengetahuannya.
Baca Juga :
Insinyur
atau Lulusan Teknik SIpil mempunyai persamaan dengan Tukang Bangunan, Yaitu
sama-sama berkutat dalam lingkup pekerjaan konstruksi bangunan. Namun besar
perbedaan yang terdapat diantara keduanya.
Untuk
menjadi tukang tidak perlu sekolah Teknik Sipil, tidak perlu mengerti cara
mendesain tulangan, desain fondasi, Belajar mekanika tanah, belajar penjadwalan
proyek dan sebagainya. Cukup punya ketrampilan dan dilatih saja secara terus
menerus. Karena tukang merupakan tenaga terampil yang bekerja di lapangan.
Sedangkan Pelaksana
Tenik Sipil adalah Seorang Profesional yang bekerja pada hampir seluruh Lingkup
sendi proyek (Konstruksi), dari penyusunan Ide rencana hingga operasional dan
Eksekusi. Banyak yang yang berkata dan merasa bahwa Tukang juga bisa bangun Sebuah
Bangunan, Tukang bisa tahu komposisi semennya berapa, Mengira-ngira Besi Batang
kolom berapa. Semua Tukang bisa melakukan hal tersebut. Rata-rata Bangunan
Pribdadi di Indonesia secara garis besar tidak ada perencanaannya, tidak ada
arsiteknya, dan tidak ada Teknik Sipilnya.
Karna
sangat Tergantung kepada Biaya Yang Dikeluarkan sehingga dipaksa se irit mungkin,
apalagi Bangunan (Rumah Pribadi) di Perkampungan. Masyarakat indonesia sebagian
besar cenderung masih terfokus toh bangunan itu sudah jadi aman juga tidak
retak atau roboh.
Namun
yang menjadi catatan krusial disini ketika gempa terjadi atau adanya pergerakan
tanah bawah maka Bangunan tersebut potensi besar akan mengalami roboh, karena
sebuah bangunan yang tak didukung oleh data rencana dan fakta lapangan yang
memadai. Faktanya Indonesia berada pada wilayah garis potensi gempa.
Tukang
bisa membangun rumah 2 lantai, tanpa didasari perencanaan dan data teknis
ilmiah yang mempunyai resiko bagi penghuni bangunan tersebut. Disinilah
perannya para Teknik sipil, Suatu Bangunan perlu di desain lengkap dengan Data
Teknis Ilmiah Mulai dari Beban-beban yang mungkin terjadi, beban gempa, angin,
beban mati, hujan dan lain sebagainya. Analisis ini yang tidak dapat di lakukan
oleh seorang tukang. Seorang Teknik SIpil berusaha menciptakan desain yang
aman, nyaman dan melindungi jiwa penghuninya.
Namun suatu perencanaan dengan kemampuan dan Ilmu pengetahuan tentu ada biaya yang harus dikeluarkan.
Di teknik sipil sendiri ada 5 konsentrasi bidang ilmu yang
harus dikuasai.
- Struktur
- Manajemen rekayasa konstruksi
- Geoteknik
- Pengelolaan Sumber Daya Air
- Transportasi
Jadi kesimpulannya, Tukang Adalah Partner (Eksekutor) Pelaksana Lapangan Terampil yang harus dirangkul dan Diberi Arahan Selalu Oleh Teknik Sipil. Sedangkan Teknik SIpil adalah Pelaksana Lapangan Yang Menahkodai Setiap Pergerakan Langkah Kerja dalam Suatu Pekerjaan Konstruksi.
Nah bagi sahabat semuanya sekian dulu penjelasan dari admin apabila ada pertanyaan boleh ditanyakan pada kolom komentar, silahkan follow situs kita ini agar bahan berikutnya bisa langsung notif ke email sahabat semuanya. Jika tidak nampak tombol follow dalam view hape sahabat, silahkan sahabat ganti view menjadi view desktop di hape sahabat semuanya.
Yang mau bergabung dengan kita bisa gabung di grup telegram Civil Engineer Indonesia yang banyak suhu master Teknik sipil dalamnya silakan di Klik Disini
Dukung kita ya sahabat di Fanpage kita Klik Disini
Post a Comment for "Persamaan & Perbedaan Tukang Bangunan Dengan Pelaksana Teknik Sipil"