Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder (fc) | sudutsipil
Hai warga sudutsipil dan teman-teman semuanya, kamu pasti tahu bahwa sanya untuk melakukan tes kuat tekan beton menggunakan dua sampel yang berbeda bentuk. Yaitu Bentuk Kubus dan Juga Bentuk Silinder. Yang Berbentuk Kubus Identik dengan Notasi { K } dan sampel yang berbentuk Silinder indentik dengan Notasi { fc }.
Berdasarkan hal tersebut maka dibuatkan sebuah tata cara untuk Menguji Kuat Tekan Beton tersebut dengan benda Uji (Sample) berbentuk silinder sebagai dasar acuan standart dan pedoman pengujiannya. Untuk Acuan tersebut mengacu kepada Pedoman standart Indonesia yaitu SNI 1974-2011.
Untuk File SNI ini bisa kamu Download Di Website BSN atau Copian bisa kamu dapatkan di Channel Telegram sudutsipil >> Klik DisiniNah pedoman standart tersebut disampaikan untuk pengujian penggunaan beban tekan aksial terhadap benda uji beton yang berbentuk silinder. Yang dibuat atau dicetak baik di laboratorium maupun di lapangan lokasi pekerjaan. Pada laju pembebanan yang berada dalam batas yang ditentukan hingga terjadi kehancuran pada Betonnya (Benda Uji).
Kuat Tekan benda uji dihitung dengan membagi beban maksimum yang diterima selama pengujian dengan luas penampang benda uji. Penetapan kuat tekan dengan standart ini haruslah dibaca dan diterjemahkan dengan hati-hati karena kekuatan yang dihasilkan bukanlah perilaku yang mendasar dan sesungguhnya dari beton yang dibuat dari material tertentu.
Nilai yang dihasilkan akan tergantung pada ukuran dan bentuk benda uji, penimbangan, prosedur pencampuran, metode pengambilan contoh, pencetakan dan umur, temperatur dan kondisi kelembaban selaam perawatan.
Hasil pengujian dengan standart SNI ini dapat digunakan sebagai dasar untuk pengendalian mutu dari komposisi campuran beton, proses pencampuran, dan kegiatan pengecoran beton. Penentuan hasil pekerjaan yang memenuhi spesifikasi, dan evaluasi keefektifan bahan tambah serta pengendalian kesetaraan penggunaannya.
Sebelumnya kita kenalan dulu dengan beberapa Keyword yang akan kita bahas :
Beban Aksial : adalah Beban yang tegak lurus terhadap penampang yang sejajar dengan sumbu Aksial yang ditinjau.
Beton inti : Benda uji beton yang berbentuk silinder yang diambil dengan cara pengeboran (Core Drill) dari struktur beton yang sudah di Buat (Bangunan Jadi).
Dial Gauge : Arloji ukur dengan ketelitian yang digunakan untuk mengukur Pergerakan (Deformasi) horizontal maupun vertikal.
Including Load : Nilai nilai beban yang termasuk dalam rentang Beban yang diinginkan.
Landasan beban Bagian Atas.
Untuk landasan tekan bagian atas ini harus merupakan landasan yang dapat berputar dan harus memenuhi persyaratan berikut;
1. Diameter maksimum permukana tekan dari landasan yang dapat berputar tidak boleh melebihi Nilai pada tabel dibawah ini
2. Permukaan segi empat diperbolehkan asalkan diameter lingkaran terbesar yang mungkin ditandai tidak melebihi diameter seperti diatas.3. Pusat setengah bola pada landasan harus tepat dengan permukaan tekan dengan toleransi plus minus 5% dari jari-jari bola, diameter bagian setengah bola minimal 75% dari diameter benda uji.
4. Bagian stengah bola dan lengkungannya harus direncanakan agar bidang kontak baja tidak berubah secara permanen akibat penggunaan berulang, terhadap pembebanan pada benda uji hingga 85 Mpa. Permukaan kontak sebaiknya dalam bentuk setengah bola seperti gambar dibawah ini.
Persyaratan Benda Uji seperti gambar dibawah ini dapat dibaca :
Untuk tata cara Pengujian dan Lengkapnya tentang hal ini kamu bisa download copian SNI ini sebagai standart acuan dan pedoman untuk pelaksanaan pengujian ini. Link donwload seperti yang tertera diatas.
Nah bagi warga sudutsipil yang mau belajar menghitung RAB Bangunan kamu bisa menyimak Tutorial Gratis dibawah ini :
Support sudutsipil on media sosial ya warga. Instagram Tiktok dan Youtube sudutsipil. Terimakasih telah berkunjung.
Post a Comment for "Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder (fc) | sudutsipil"